PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

1. Apa itu komunikasi?
2. Penerapan komunikasi dalam keseharian
3. Cara berkomunikasi yang efektif
4. Trend perubahan masyarkat/booming
5. Tujuan dan manfaat penting komunikasi
6. Interaksi hubungan/relasi

Apa itu komunikasi?
Komunikator pesankomunikan
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui media terrtentu untuk menghasilkan
efek /tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik.
•Komunikasi Interpersonal: komunikasi dalam diri
•Komunikasi Transendenta: ex. Komunikasi dengan Tuhan
•Komunikasi Organisasi: ex. Humas APMD mengadakan
jumpa pers

Tujuan komunikasi
membangun/menciptakan pemahaman/pengertian bersama
saling memahami tidak harus menyetujuui

Model:
Source Message Destination

Fungsi komunikasi:
1. To educate mendidik
2. To persuade meyakinkan
3. To entertain menghibur
4. To inform menginformasikan
Soal Mid Term:
1. Apa itu Komunikasi?
2. Komponen-komponen komunikasi?
3. Tujuan komunikasi?
4. Mengapa komunikasi itu penting?

Pesan: kata-kata, lambang-lambang, simbol, ekspresi, angka,
gambar
Metode komunikasi:
•Pidato retorika
•PR humas seorang PR: terampil, pandai menulis,
pandai berbicara
•Audio Visual
•Audio
•Komunikasi Organisasi
•Propaganda kegiatan yang intens/kontinu untuk
mempersuasif pihak lain/person
Ex. Pada PD II Nazi Hitler dengan mencuci otak
Setelah PD II istilah propaganda dihinari karena
mengandung nilai negatif
•Kampanye
pada kurun waktu tertentu
ex.
Musim demam berdarah kampanye kebersihan
Musim pemilihan kepala daerah kampanye calon
untuk mecari dukungan, menaruh simpati

Efek Komunikasi
•Kognisi penambahan wawasan, pengetahuan
•Afeksi sikap
•Psikomotorik perubahan perilaku/perilaku baru.
Bentuk-bentuk Komunikasi:
1. Interpersonal/tatap muka
- Informal
- Tanpa terencana
- Efek yang ditimbulkan bisa ketiga-ketiganya (afeksi, kognisi, sikomotorik), karena antara yang berkomunikasi terlibat dialog batin face to face, langsung.
2. Kelompok/group
- Jumlah lebih dari 2 orang
- Ex. Kelas (guru & mahasiswa)
- Formal
- Terencana
3. Massa/mass
- Sekumpulan orang yang dimuat komunikator dan komunikan tidak mengenal
- Kumpulan orang-orang yang tidak sama latar belakangnya.

Ex. Terjadi sebuah tabrakan/kecelakaan banyak orang
berkumpul untuk melihat, ada tukang becak, sopir,
mahasiswa, kernet, penjual asongan, dll.



















PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
1. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media terrtentu untuk
menghasilkan efek /tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik.

2. Komponen-komponen komunikasi
a. Komunikator/Penyampai pesan/Sumber/Source
Semua proses komunikasi berasal dari sumber, yang dapat berupa :
•perorangan , jika dalam komunikasi individual atau antar perorangan, atau seorang dengan beberapa orang.
•Suatu lembaga atau organisasi, atau orang yang dilembagakan (komunikasi dengan media massa)
b. Pesan/Message
Unsur pesan meliputi semua materi atau isi yang dikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, baik yang disampaikan secara verbal maupun non verbal., baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media massa misalnya)
Pesan dapat berupa:
•pesan verbal, misalnya: bahasa/kata-kata lisan atau tertulis
•pesan non verbal, misalnya: isyarat, gambar, warna
•pesan paralinguistik, misalnya: kualitas suara, tekanan suara(tinggi rendah nada bicara), kecepatan suara,vokalisasi
c. Saluran/Media/Channel
Unsur saluran merupakan sarana tempat pesan yang disampaikan sehingga bisa diterima dan dimaknai oleh komunikan.
Misalnya: media massa (surat kabar, majalah, televisi, radio dll.) telepon, surat,
d. Komunikan/Penerima pesan/Receiver
Unsur penerima merupakan sasaran dari komunikasi, bias terdiri dari seseorang atau beberapa orang atau suatu lembaga/organisasi.
e. Tujuan/Destination/Efect
Efek merupakan hasil dari suatu kegiatan komunikasi, merupakan tujuan dari peserta-peserta di dalam proses komunikasi
f. Umpan Balik/Feedback
Feedback merupakan tanggapan atas pesan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

g. Gangguan/Noise
Gangguan tak terncana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat pesan yang diterima komunikan berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.

Misalnya: perkuliahan yang terganggu akibat ada pesawat terbang yang melintas rendah di atas kelas.

3. Tujuan utama komunikasi adalah untuk
membangun/menciptakan pemahamam atau pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku ataupun perubahan secara sosial:

a. Perubahan sikap (attitude change)
seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik postif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.

b. Perubahan pendapat (opinion change)
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.
Pemahaman, ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.
Contoh: Berita yang disampaikan oleh surat kabar.
Informasi dapat diterima khalayak dalam waktu bersamaan, namun opini/pendapat yang muncul tiap individu berbeda-beda.

c. Perubahan perilaku (behavior change)
komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang.
Contoh: Kampanye kesehatan misalnya mengenai merokok menyebabkan gangguan kesehatan. Setelah mengikuti kampanye tersebut seorang perokok misalnya kemudian berusaha mengurangi/berhenti merokok.

d. Perubahan sosial (social change)
membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
Contoh: Di perkantoran, seringkali terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang terdapat maksud implisit di sebaliknya, yakni untuk membina hubungan baik.
4. Manfaat penting komunikasi
a. Menyampaikan informasi (to inform)
memberitahukan/menerangkan informasi atau hal-hal yang belum diketahui seseorang maupun publik terhadap apa yang terjadi kepada seseorang ataupun publik, sehingga informasi-informasi yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Misalnya: Media massa, melaporkan hal-hal luar biasa ataupun berita-berita aktual kepada publik/audiens sehingga publik menjadi mengetahui dan mengerti akan berita tersebut.
b. Mendidik (to educate)
memberikan pendidikan dan pengetahuan yang bermanfaat baik secara formal, non formal maupun informal sehingga mendorong pembentukan watak dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
Misalnya: Seorang guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya
c. Membujuk (to persuade)
Membujuk, mempengaruhi atau membentuk suatu opini seseorang maupun publik, meyakinkan tentang informasiinformasi yang diberikannya sehingga benar-benar mengetahui situasi yang terjadi di lingkungannnya.
Misalnya: Iklan TV yang mengiklankan produk , dengan gaya persuasinya membujuk atau mempengaruhi pemirsanya untuk menggunakan produk tersebut.
d. Menghibur (to entertaint)
memberikan hiburan atau kesenangan, sehingga seseorang maupun publik memperoleh selingan dari kejenuhan yang dialaminya karena takanan-tekanan baik dalam pekerjaan, pergaulan dan lainlain yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya: Musik, Komedi, Tari, Olah Raga

Bentuk Komunikasi:
1. Interpersonal/Face to Face bertemu secara fisik
2. Group/Kelompok melalui perencanaan dan formal
3. Media Massa : elektronik & cetak

Elektronik
Radio/Audio ■(SW@AM@FM) jangkauan luas, audio tidak jernih.

•kecepatan dalam menyampaikan pesan
•sangat akrab dengan khalayak dinikmati dengan berbagai aktivitas
•media imajinatif kejadian seakan-akan nyata
•Untuk memenggal tayangan lebih mudah daripada TV karena pada TV sudah ada jadwal-jadwal tertentu yang di’booking oleh sponsor.
2. Visual/Gambar/Foto
+ sebagai alat dokumentasi
3. Audio Visual
+ lebih jelas, tegas ex. penayangan gambar dilengkapi dengan
narasi dari reporter
- mahal

Media Cetak
Kelebihan mampu menjabarkan ha-hal yang rumit hingga detail lebih bayak mendapat respon dari khalayak.
Majalah Koran
Waktu terbit mingguan/bulanan Waktu terbit harian misalnya harian
pagi, sore dll.
Mengulas topik topik tertentu Mengulas berita umum
Lebih awet karena bisa dikumpulkan Tidak awet mudah rusak

Poster mengundang perhatian orang
Brosur menginformasikan maksud dan tujuan
Profile bisa cetak (media Koran) atau elektronik



Hambatan komunikasi:
•perbedaan persepsi dan kepentingan bahasa, tk pendidikan
•ada persaingan nilai
•kepentingan itu diikuti oleh mekanisme pasar
•kekerasan kata-kata ex. agar akrab dengan menggunakan kata-kata berbagai macam binatang untuk memanggil seseorang mestinya tidak dugunakan/diterpkan di semua situasi jadi hanya pada kalangan tertentu
•perbedaan budaya

Ujian Akhir:
Bentuk-bentuk komunikasi dan hambatan komunikasi



























PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

1. Bentuk-bentuk komunikasi:
a. Komunikasi Persona
Komunikasi Intrapersona: proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang.
Contoh: Seseorang sedang duduk menyendiri merenungi nasibnya, secara fisik ia diam saja seperti tidak melakukan komunikasi, tetapi di dalam dirinya berlangsung proses komunikasi dengan dirinya sendiri.
Komunikasi Antarpersona: proses komunikasi yang berlangsung antara individu satu dengan individu lain.
Contoh: Seseorang bertemu dengan teman lama kemudian saling bertukar cerita, berbagi.

b. Komunikasi Kelompok: proses komunikasi yang berlangsung pada suatu kelompok manusia.
Komunikasi Kelompok Kecil: proses komunikasi yang berlangsung dan dimungkinkan terjadi dialogis Contoh: ceramah, diskusi panel, simposium, forum, seminar, kuliah.
Komunikasi Kelompok Besar: proses komunikasi yang berlangsung dan tidak dimungkinkan terjadi dialogis.
Contoh: kampanye, rapat raksasa, demonstrasi mahasiswa.

c. Komunikasi Massa: jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Contoh: pers (surat kabar, tabloid, dll.), radio, televisi, film

2. Jika diminta untuk menyelesaikan persoalan dengan dua orang warga masyarakat, model komunikasi yang sebaiknya saya pilih dengan pendekatan komunikasi antarpersona, karena komunikasi antar persona adalah bukan sekadar komunikasi yang terjalin antara dua orang tanpa media (face to face) saja juga mampu memcerminkan bahwa manusia yang berkomunikasi mampu mengekspresikan kehangatan, keharmonisan, keterbukaan, dukungan terhadap pihak yang sedang diajak berkomunikasi. Dengan model komunikasi ini maka komunikasi dapat dilakukan secara dari hati ke hati. Dua warga masyarakat yang sedang konflik (memiliki persoalan) dapat kita pertemukan sehingga terjadi interaksi dalam bentuk antar pribadi.
Dengan pendekatan ini maka warga yang terlibat dalam komunikasi dapat mengemukakan pendapat, apa yang yang ada dalam pikiran mereka, apa yang sedang terjadi diantara mereka berdua, apa yang sedang mereka segketakan, permasalahan apa yang menyebabkan timbul suatu persoalan.
Dengan mengeluarkan pendapat, argumen dan semua apa yang mereka rasakan, kita sebagai mediator dapat lebih mudah dalam memberikan perimbangan-pertimbangan dalam penyelesaian persoalan (dalam hal ini sebagai mediator kita tidak dapat memberikan pendapat pribadi yang dapat menambah persoalan baru, kita tidak boleh memaksakan pendapat kita, kita hanya sebagai perantara dalam menyelesaikan persoalan tersebut).
Hal ini dapat dilakukan karena dalam komunikasi antar pribadi
masing-masing individu memiliki:
Empati, proses kemampuan menangkap hal-hal yang terdapat di dalam komunikasi dengan orang lain dengan cara menganalisis pembicaraan, nada suara sehingga seseorang dapat menangkap pikiran dan perasaan yang sesuai dengan orang yang bersangkutan.
Deskripsi, kemampuan untuk membuat pernyataan yang konkrit, spesifik, deskriptif.
Kemampuan merasakan dan memahami pernyataan yang dibuat dan mempertanggungjawabkannya sehingga tidak hanya menyalahkan orang lain terhadap perasaan yang dialami
Sikap kedekatan, keinginan untuk membicarakan perasaanperasaan pribadi.
Tingkah laku yang fleksibel ketika menghadapi kejadian yang baru dialami.
Dengan komunikasi antarpribadi ini maka persoalan yang terjadi antara dua warga masyarakat dapat diperbaiki dan dibina kembali sehingga dapat terjlin hubungan yang harmonis.

3. Informasi terjadinya gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 di DIY-Jateng, terdengar diseluruh penjuru dunia. Menurut saya medai yang paling cepat untuk menginformasikan suatu pesan dalam keadaan darurat adalah radio, karena radio memiliki daya langsung (proses penyusunan dan penyampaian pesan relatif cepat), daya tembus (menembus jarak dan ketinggian, semakin tinggi maka semakin dapat menjangkau khalayak yang lebih luas) dan daya tarik (adanya unsur-unsur yang serba hidup yaitu musik, kata-kata dan efek suara.
Pada saat terjadi gempa, jaringan listrik dan telekomunikasi terputus. Kita tidak tahu sumber gempa dari mana yang kemudian disusul adanya isu tsunami yang menimbulkan kepanikan masyarakat. Media yang pertama kali dicari masyarakat adalah radio karena praktis, tidak memerlukan aliran listrik. Dengan menggunakan baterey radio dapat difungsikan sehingga kita segera dapat mengetahui bahwa sumber gempa dari arah pantai selatan dengan skala 5,9 SRdan tsunami yang membuat kepanikan masyarakat hanyalah isu.
Setelah mengetahui bahwa begitu parahnya kerusakan yang terjadi akibat gempa maka radiolah yang selama ini menjadi pusat informasi dan dialog masyarakat Jogja dan Jateng pasca gempa di tengah terputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi di beberapa wilayah di Jogja-Jateng. Dari radio ini kita dapat memantau perkembangan informasi seputar gempa dan dapat memantau daerah mana saja yang memerlukan bantuan dan jenis bantuan yang dibutuhkan.
Stasiun radio Sonora misalnya, bisa dijadikan sebagai alternatif pusat informasi sehingga komunikasi lebih efektif fan terpusat.
Dari stasiun radio Sonora ini masyarakat daerah Bantul misalnya berusaha mencari bantuan dengan telfon melalui wartel terdekat (di luar daerah yang tidak begitu parah akibat gempa sehingga jaringan telekomunikasi jalan .
misalnya :daerah Gamping, dll.) ke staiun Radio Sonoro menyampaikan kebutuhan merke misalnya tenda, obat-obatan, dan lain-lain.
4. Pasca gempa bumi di DIY-Jateng, banyak pihak yang membantu program rekonstruksi merasa mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan masyarakat yang menjadi korban gempa tersebut karena beberapa faktor yang disebabkan oleh unsur-unsur yang ada di dalam proses komunikasi.
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
•Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuham atau kepentingan. Banyak pihak yang bermaksud untuk membantu program rekonstruksi. Namun, tidak semua pihak tersebut tanpa maksud dan tujuan tertentu. Ada kepentingan yang berbeda-beda dalam keterlibatan banyak pihak di dalam proses ini. Banyak ‘bendera’ yang dikibarkan dalam membantu proses ini, ada yang berasal dari partai, lembaga non profit/LSM baik dari dalam maupun luar negeri, golongan agama dan lain-lin.
Misalnya: keterlibatan dalam proses rekontsruksi karena ingin mendapat dukungan dalam proses pemilihan kepala daerah.
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
•Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Pada situasi pasca gempa tersebut jaringan listrik dan telekomunikasi terputus sehingga untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan baik dari para korban kepada pemerintah/tim rekonstruksi maupun sebaliknya.
•Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
•Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima / mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
•Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: a) gangguan kesehatan karena banyak masyarakat menjadi korban baik luka berat maupun ringan akibat tertimpa reruntuhan serta kondisi mereka yang masih berada di tenda-tenda darurat sehingga keadaan fisik mereka tidak terjamin, b) sehubungan dengan teputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi pasca gempa di beberapa wilayah di DIY-Jateng menyebabkan komunikasi terganggu.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadangkadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima, dengan kata lain bahasa yang digunakan berbeda.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi. Dalam musibah ini komunikan masih trauma dengan musibah yang menimpa mereka. Bencana yang yang telah mengambil keluarga dan harta benda mereka menimbulkan dampa traumatik yang sangat tinggi sehingga pada saat diajak untuk berkomunikasi menjadi ‘tidak nyambung’ bahkan ketidakmampuan mereka
dalam menghadapi bencana ini menimbulkan stress yang berkepanjangan. Faktor psikis komunikan ini yang membuat proses rekonstruksi menjadi sulit.
Selain itu faktor Prasangka: merupakan penilaian yang sejak awal sudah tertanam dalam diri komunikan terhadap komunikator. Biasanya prasangka ini terlalu besar dan negatif, sehingga menjadi hambatan paling berat dalam komunikasi. Dalam keadaan membutuhkan akan bantuan baik berupa tenda, obat-obatan dan lain sebagainya, korban gempa terkadang mempunyai prasangka yang negatif terhadap pihak-pihak yang akan membantu karena adanya orang-orang yang tidak mereka kenal masuk ke wilayah mereka. Sehingga muncul dalam pikiran mereka untuk berhati-berhati terlebih dahulu terhadap orangorang asing/dari luar daerahnya. Misalnya: pada saat situasi pasca gempa ini banyak terjadi tindak pencurian, perampokan dan lain-lain yang mersahkan masyarakat. Banyak orang yang tidak merkea kenal keluar masuk daerah merekea tanpa alasan jelas. Untuk itu masyarakat menjadi berhati-hati.

All About Me...

All About Me...
D'kill AbiZzz...

Apa anda suka dg Blog ini?

Pengikut cowoX_D'kill